Sabarlah Pada Tiga Hal Ini Maka Kau Bahagia – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Kemudian beliau berkata, “Dan bersabarlah dalam menjauhi maksiat, menerima takdir-Nya, dan dalam ketaatan kepada-Nya, agar kamu bahagia.” Dalam bait yang indah ini, beliau menyebutkan tiga jenis kesabaran. Sabar ada tiga jenis:
(1) sabar dalam ketaatan,
(2) sabar dalam menjauhi maksiat, dan
(3) sabar dalam menerima takdir Allah yang menyakitkan. Demikianlah, beliau kumpulkan tiga jenis kesabaran dalam bait ini.
(SABAR MENJAUHI MAKSIAT)
“Bersabarlah dalam menjauhi kemaksiatan,” ini jenis pertama. Maksudnya, “Tahan dan larang dirimu dari berbuat maksiat.” Setiap kali jiwamu ingin berbuat maksiat, larang ia, takut-takuti ia dengan Allah, dan ingatkan ia tentang-Nya dan bahwa Dia mengawasi dan melihatmu. Bersabarlah! Karena barang siapa berusaha bersabar, niscaya Allah akan membuatnya mampu bersabar. Setiap kali dirimu ingin bermaksiat, sabarkan ia! “Wahai jiwa, bersabarlah! Bersabarlah, karena kematian teramat dekat!” Sebagian orang tidak mampu bersabar menjauhi maksiat, hingga dia mati saat bermaksiat kepada Allah. Banyak sekali, orang meninggal dalam keadaan bermaksiat kepada Allah, padahal orang yang berusaha bersabar, pasti Allah akan membuatnya mampu bersabar. Setiap kali jiwa ingin melakukan maksiat, katakan “Bersabarlah, wahai jiwa! Bersabarlah, agar kau mendapat hasil yang terpuji!” “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.” (QS. Al-Hasyr: 18) Maka, hendaknya seseorang bersabar dalam menjauhi maksiat.
(SABAR MENERIMA TAKDIR ALLAH)
Kemudian beliau berkata, “Bersabarlah menerima hukum-Nya,” yaitu bersabar menerima takdir-Nya. Jadi, ketika seseorang tertimpa musibah, hendaknya ia bersabar. “Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rājiʿūn.`” (QS. Al-Baqarah: 155-156)
(SABAR DALAM KETAATAN)
“Dan bersabarlah dalam ketaatan,” dan ini jenis ketiga dari jenis-jenis kesabaran, yaitu sabar dalam menaati Allah. “Dan perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah dalam menunaikannya.” (QS. Taha: 132) Bersabarlah dalam ketaatan, karena taat membutuhkan kesabaran. Orang yang tidak mampu bersabar, akankah dia mengerjakan salat Subuh? Akankan mengerjakan salat-salat lainnya? Akankah berbakti kepada orang tuanya? Sanggupkah berbuat kebaikan? Jika tidak punya kesabaran, pasti tidak mampu berbuat ketaatan, karena taat membutuhkan kesabaran, sehingga orang yang tidak bersabar tidak akan mampu. Sehingga, seorang hamba butuh kesabaran untuk taat kepada Allah, untuk menjauhi maksiat kepada-Nya, dan untuk menghadapi musibah-musibah menyakitkan. Inilah maksud perkataan beliau, “Dan bersabarlah dalam menjauhi kemaksiatan, dalam menerima hukum-Nya, dan dalam ketaatan, agar kamu bahagia.” Dan perkataan beliau—semoga Allah merahmatinya—di penghujung bait ini, “agar kamu bahagia,” di dalamnya ada pesan dari beliau—semoga Allah merahmatinya— bahwasanya kesabaran dengan ketiga jenisnya tersebut merupakan jalan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
=======================================================================
ثُمَّ قَالَ: تَصَبَّرْ عَنِ الْعِصْيَانِ
وَاصْبِرْ لِحُكْمِهِ وَصَابِرْ عَلَى الطَّاعَاتِ
عَلَّكَ تَسْعَدُ
فِي هَذَا الْبَيْتِ الْجَمِيلِ ذَكَرَ أَنْوَاعَ الصَّبْرِ الثَّلَاثَةَ
الصَّبْرُ ثَلَاثَةُ أَنْوَاعٍ صَبْرٌ عَلَى الطَّاعَاتِ
وَصَبْرٌ عَنِ الْمَعْصِيَةِ وَصَبْرٌ عَلَى أَقْدَارِ اللهِ الْمُؤْلِمَةِ
وَجَمَعَ رَحِمَهُ اللهُ فِي هَذَا الْبَيْتِ أَنَوَاعَ الصَّبْرِ الثَّلَاثَةَ
تَصَبَّرْ عَنِ الْعِصْيَانِ هَذَا النَّوْعُ الْأَوَّلُ
أَيْ احْرِصْ نَفْسَكَ وَامْنَعْهَا عَنِ الْمَعْصِيَةِ
كُلَّمَا أَرَادَتْ نَفْسُكَ مَعْصِيَةً امْنَعْهَا وَخَوِّفْهَا بِاللهِ
وَذَكِّرْهَا بِهِ وَذَكِّرْهَا بِرُؤْيَةِ اللهِ لَكَ وَاطِّلَاعِهِ عَلَيْكَ
تَصَبَّرْ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللهُ
كُلَّمَا هَمَّتْ نَفْسُكَ بِمَعْصِيَةٍ صَبِّرْهَا
يَا نَفْسُ اصْبِرِي يَا نَفْسُ اصْبِرِي فَإِنَّ الْأَمْرَ قَرِيبٌ
بَعْضُ النَّاسِ لَمْ يَصْبِرْ عَنِ الْمَعْصِيَةِ وَمَاتَ وَهُوَ عَاصٍ لِلهِ
وَهُمْ كَثِيرُونَ مَاتَ وَهُوَ عَاصٍ لِلهِ
لَكِنْ مَنْ يُصَبِّرْ نَفْسَهُ يُصَبِّرْهُ اللهُ
كُلَّمَا أَرَادَتِ النَّفْسُ مَعْصِيَةً مِنَ الْمَعَاصِي قَالَ: يَا نَفْسُ اصْبِرِي
اصْبِرِي لَكِ الْعَاقِبَةُ الْحَمِيدَةُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ
وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
وَاتَّقُوا اللهَ
فَيُصَبِّرُ نَفْسَهُ عَنِ الْعِصْيَانِ
وَقَالَ: وَاصْبِرْ لِحُكْمِهِ وَهَذَا الصَّبْرُ عَلَى أَقْدَارِ اللهِ
إِذَا أُصِيبَ الْمَرْءُ بِمُصِيبَةٍ يَصْبِرُ
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ
قَالُوا إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
وَصَابِرْ عَلَى الطَّاعَاتِ وَهَذَا النَّوعُ الثَّالِثُ مِنْ أَنْوَاعِ الصَّبْرِ
الصَّبْرُ عَلَى طَاعَةِ اللهِ
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْعَلَيْهَا
صَابِرْ عَلَى الطَّاعَاتِ الطَّاعَةُ تَحْتَاجُ إِلَى الصَّبْرِ
مَنْ لَيْسَ عِنْدَهُ الصَّبْرُ هَلْ يُصَلِّي الْفَجْرَ؟
هَلْ يُصَلِّي الصَّلَوَاتِ؟
هَلْ يَبِرُّ وَالِدَيْهِ؟
هَلْ يَقُومُ بِأَعْمَالِ إِحْسَانٍ؟
إِذَا مَا عِنْدَهُ الصَّبْرُ مَا يَعْمَلُ الطَّاعَاتِ
الطَّاعَاتُ تَحْتَاجُ إِلَى صَبْرٍ وَمَنْ لَا صَبْرَ عِنْدَهُ لَا يَتَمَكَّنُ
فَالْعَبْدُ يَحْتَاجُ إِلَى الصَّبْرِ لِيُطِيعَ اللهَ
وَيَحْتَاجُ إِلَى الصَّبْرِ لِيَكُفَّ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ وَيَحْتَاجُ أَيْضًا إِلَى الصَّبْرِ فِي الْمَصَائِبِ الْمُؤْلِمَةِ
هَذَا مَعْنَى قَوْلِهِ تَصَبَّرْ عَنِ الْعِصْيَانِ
وَاصْبِرْ لِحُكْمِهِ وَصَابِرْ عَلَى الطَّاعَاتِ عَلَّكَ تَسْعَدُ
وَقَوْلِهِ رَحِمَهُ اللهُ فِي خَاتِمَةِ هَذَا الْبَيْتِ
عَلَّكَ تَسْعَدُ فِيهِ تَنْبِيهٌ مِنْهُ رَحِمَهُ الله تَعَالَى
إِلَى أَنَّ الصَّبْرَ بِأَنْوَاعِهِ الثَّلَاثَةِ سَبِيلُ السَّعَادَةِ
وَالْفَلَاحِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ